Jumat, 26 April 2013

Simulasi e-Voting, Warga Masih Kesulitan

SIMULASI
BANTAENG, -- Program penelitian Pemilihan Umum (Pemilu) atau Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) dengan menggunakan electronic voting (e-Voting) oleh Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar dalam bentuk simulasi yang dilakukan di Bantaeng, Rabu 17 April, berjalan lancar. Meskipun, dalam simulasi tersebut, masih ada sejumlah warga yang masih kesulitan dalam penerapan teknologi itu.

Dalam pesta demokrasi pemilihan calon bupati dan wakil bupati Bantaeng, berlangsung tidak seperti biasanya. Selain mencoblos dengan sistem manual, Pemilukada dilanjutkan dengan simulasi beberapa perangkat teknologi yang disebut e-Voting dengan menggunakan beberapa perangkat, seperti monitor dengan layar sentuh dan printer yang mencetak nota struk hasil pemilihan.

Salah seorang, Sappe, 67 tahun, yang ditemui wartawan, mengaku, sempat dibuat kebingungan dengan adanya sejumlah perangkat teknologi yang disediakan dalam prosesi pencoblosan di tempat pemungutan suara (TPS). Bahkan, karena tidak paham menggunakan perangkat e-Voting tersebut, layar monitor yang digunakan dalam simulasi tersebut sempat mati akibat salah tekan. "Saya juga kaget kenapa tiba-tiba mati, ternyata saya salah tindis (tekan)," akunya.

Dari 361 TPS di Bantaeng, terdapat 42 TPS yang dipasangi perangkat e-Voting. Meskipun, banyak warga yang merasa kebingungan dengan perangkat e-Voting itu, namun simulasi penggunaan perangkat teknologi dalam Pemilukada di Bantaeng juga mendapat sambutan baik dari sejumlah masyarakat di daerah ini.

Asri Wulan misalnya, warga Kelurahan Letta ini mengatakan, sistem e-Voting yang diterapkan dalam proses pemilihan bupati dan wakil bupati di Bantaeng ini dapat lebih memudahkan warga, karena prosesnya yang berlangsung cepat. Namun, karena tidak mengerti, Asri juga masih merasa kesulitan dengan sistem tersebut. "Prosesnya lebih cepat, karena tidak perlu lagi membuka kertas. Ini tinggal menyentuh gambar pilihan kita dan selesai," ungkapnya.

Bagi masyarakat yang telah paham dan terbiasa dengan perangkat teknologi, proses e-voting bisa dilaksanakan dengan waktu yang lebih cepat dari proses pemilihan dengan cara konvensional. Menurut Rektor Universitas Hasanuddin, Profesor Idrus Paturusi, memilih lima kali secara e-voting, waktunya hampir sama dengan satu kali memilih secara konvensional. "Lebih cepat, dan memangkas biaya dan waktu," jelas dia, yang hadir memantau pelaksanaan e-voting pemilukada Bantaeng.

Simulasi e-voting Bantaeng dilaksanakan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), bersama Universitas Hasanuddin. Unhas menjadi penyelenggara lokal, dan mengirim tenaga operator dari kalangan Mahasiswa Unhas. Idrus datang memantau pelaksanaan e-voting bersama Kepala Program E-Voting Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Andrari Grahitandaru, dan Anggota KPU RI, Hadar Nafis Gumay, serta Ketua Bawaslu RI, Dr Muhammad.

Sebelumnya, lanjut Idrus, proses simulasi yang sama pernah dilakukan di beberapa daerah, seperti Gorontalo. Namun, perangkat e-voting yang diuji coba paling banyak hanya lima. Itupun, objek pilihannya tidak ril, karena hanya berupa jenis buah-buahan, dan objek lain. "Di Gorontalo juga sudah kami lakukan penelitian, namun perangkat e-Voting masih terbatas. Akhirnya, kami coba di Bantaeng," jelasnya. Menurut Idrus Paturusi, hasil e-voting Bantaeng akan dipresentasekan ke Komisi II DPR RI, untuk menjadi salah satu bahan penyusunan RUU Pemilukada yang baru.

Terpisah, Komisioner KPU Bantaeng, Harianto, menyebutkan, simulasi e-Voting di Bantaeng sukses diikuti para pemili, meskipun hasil pemilihan melalui e-Voting tidak dipublikasikan, karena hanya
sebatas simulasi dalam program penelitian. "Ini proyek untuk penilitian, bukan proyek politik. Hasil e-voting akan dilihat, untuk membandingkan hasil pemilihan secara konvensional. Dari situ, akan dikaji tingkat efektifitasnya seperti apa. Berapa surat suara yang batal. Kemudian untuk mengetahui, apakah batal karena pemilih memang tidak sengaja, atau memang karena golput," ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar